Rabu, 27 Maret 2019

TUGAS 3_DIRI SENDIRI DALAM INDIVIDU,KELUARGA, DAN LINGKUNGAN KAMPUS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Perkenalkan nama saya Adinda Citra Aulia atau biasa di panggil dinda atau citra, saya lahir di Bekasi 27 juli 2000.  
Saya anak ke-2 dari tiga bersaudara. Dan disini saya akan menceritakan peranan saya di 3 lingkungan utama yaitu Keluarga, Masyarakat sekitar, dan Kampus.
Peranan saya di lingkungan :  
A. KELUARGA  
Peranan saya di keluarga yaitu menjadi anak yang berbakti dan dapat membanggakan kedua orang tua saya dan menjadi Kakak sekaligus adik yang baik yang bisa dijadikan contoh untuk adik saya dan yang dapat menghormati kakak saya.  
B. TEMPAT TINGGAL 
Sejauh ini saya sudah cukup banyak berkontribusi untuk menjadi anggota Karang Taruna dan panitia di setiap acara di tempat tinggal saya seperti 17 agustusan dan acara lainnya. peranan saya di tempat tinggal yaitu menjadi tetangga dann warga yang baik di lingkungan saya. Yang selalu menyebarkan kebaikan terhadap sesama 
C. KAMPUS  
peranan saya di kampus adalah sebagai mana mestinya mahasiswa yang baik dan patut bersopan santun terhadap sesama dan tentunya juga terhadap tenaga pengajar yaitu dosen di Kampus saya sendiri. Sejauh ini kontribusi saya, saya berusaha untuk menjadi mahasiswa yang aktif di kampus baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan mengikuti beberapa seminar jurusan atau yang direkomendasikan oleh dosen, 
Sekian cerita tentang diri saya, semoga bermanfaat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Selasa, 26 Maret 2019

TUGAS 2_ILMU SOSIAL DASAR_MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN


BAB I

PENDAHULUAN
Latar belakang  
Banyak alasan pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Selain belum ada kesempatan umum tentang keberadaan masyarakat desa sebagaisuatu pengertian yang baku,juga kalau dikaitkan dengan pembangunan yang orientasinya banyak dicurahkan kepedesaan, maka pedesaan memiliki arti tersendiri dalam kajian struktur. sosial atau kehidupanya. Dalam keadaan desa yang “sebenarnya”, desa masih dianggap sebagai standard dan pemelihara sistem kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong, keguyuban, persaudaraan, gotong-royong, kesenian, kepribadian dalam berpakaian, adat-istiadat, kehidupan moral-susila, dan lain-lain.

Orang kota membayangkan bahwa desa ini merupakan tempat orang bergaul denganrukun, tenang, selaras, dan akur. akan tetapi justru dengan berdekatan, mudah terjadi konflik atau persaingan yang bersumber dari peristiwa kehidupan sehari-hari, hartanah,gengsi,perkawinan,perbedaan antara kaum muda dan tua serta antara pria danwanita. Bayangan bahwa desa tempat ketentraman pada konstelasi tertentu ada benarnya, akantetapi yang nampak justru bekerja keraslah yang merupakan syarat pokok agar dapat hidup didesa.   

Demikian pula dalam konteks pembangunan desa pertanian,semula orang beranggapan bahwa masyarakat pertania mengalami involusi pertania yang berjalan dalam proses permiskinan dan apapun teknologi dan kelembagaan modern yang masuk ke pedesaan akan sia- sia. Pernyataan-pernyataan sumbang inilah yang ingin kami bahas dalam makalah yang ringkas dan singkat ini,yang mana adanya kontroversi kesan atau pendapat ini mungkin lebih tepat apabila dihubungkan dengan berbagai gejala sosial sepertikonsep-konsep perubahan sosial atau kebudayaan.
 Rumusan masalah
  1. Pengertian perkotaan dan pedesaan? 
  2. Perbedaan perkotaan dan pedesaan?
  3. Penyebab terjadinya urbanisasi?
  4. Cara mengurangi  tingkat urbanisasi?  

BAB II
PEMBAHASAN
 
 A. Pengertian perkotaan dan pedesaan 
Kota adalah suatu ciptaan peradaban budaya umat manusia. Kota sebagai hasil dari peradaban yang lahir dari pedesaan, tetapi kota berbeda dengan pedesaan, sedangkan masyarakat kota adalah suatu kelompok teritorial di mana penduduknya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan hidup sepenuhnya, dan juga merupakan suatu kelompok terorganisasi yang tinggal secara kompak di wilayah tertentu dan memiliki derajat interkomuniti yang tinggi.Permasalahan di kota adalah pengangguran, rawan pangan, rawan moral dan lingkungan.
 Pengertian masyarakat perkotaan menurut para ahli :
  • Wirth “kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni olehorang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.”
  • Max weber,“kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.”
  • Dwigth Sanderson “kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih. Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentudengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.”
Ciri – Ciri Kehidupan perkotaan :         

  1. Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan
  2. Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial diantara warganya.
  3. Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.
  4. Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
  5. Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi.
  6. Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.
  7. Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi.
             Desa adalah suatu perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain, sedangkan masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di mana ia hidup dicintai serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakat atau anggota masyarakat.
 Pengertian pedesaan menurut para ahli :
1. Bintarto Bintarto berpendapat bahwa desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, serta kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. 
2. Pengertian Desa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Desa merupakan Kata Benda yang dapat diartikan sebagai : 
  • Sekelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan; kampung; dusun
  • Udik atau dusun (dalam arti daerah pedalaman sebagai lawan kota)
  • kl tempat; tanah; daerah 
3. Pengertian Desa Menurut Undang Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 
Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa yang mengatur tentang Desa. Mengartikan bahwa desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ciri-ciri kehidupan pedesaan adalah sebagai berikut :

  1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
  2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
  3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam, 
seperti :  iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah        bersifat sambilan. Cukup banyak perbedaan yang terdapat antara perkotaan dan pedesaan dari berbagai aspek. Di antaranya sebagai berikut.
  • Kehidupan Keagamaan
  • Kemandirian
  • Pembagian Kerja
  • Peluang Memperoleh Pekerjaan
  • Jalan Pikiran
  • Perubahan Sosial
  • Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
  • Magnet kehidupan di perkotaan masih tinggi yang pada akhirnya menyebabkan bertambahnya penduduk di kota yang berasal dari desa.
  • Daerah yang termasuk pusat pemerintahan atau ibu kota, seperti Jakarta.
  • Letak kota tersebut yang sangat strategis untuk usaha-usaha perdagangan atau perniagaan, misalnya kota pelabuhan atau kota yang letaknya dekat pada sumber-sumber bahan mentah.
  • Banyaknya ragam industri di daerah itu, yang menyediakan barang maupun jasa.
Perubahan sosial di perkotaan lebih cepat terjadi dibandingkan di pedesaan karena masyarakat kota yang datang dari berbagai latar belakang cenderung lebih terbuka dengan perubahan.Karena dinamisnya kehidupan di kota, maka banyak warga desa yang tergiur untuk menetap di kota, yang mana proses ini dinamakan urbanisasi. 
 B. Pengertian Urbanisasi
            Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dan kota kecil ke kota besar. Oran gyang melakukan urbanisasi di sebut urban. Timbulnya perpindahan penduduk dari desa kekota di sebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dari desa dan faktor penarik dari kota         
 1. Faktor pendorong dari desa
  • Pemilikan tanah di desa semakin sempit sebagai akibat pertambahan penduduk yang cepat sehingga pendapatan rendah.
  • Kesempatan kerja atau lapangan kerja di desa terbatas, lebih bersifat homogen.
  • Upah tenaga kerja rendah.
  • Kurangnya fasilitas-fasilitas sosial di desa, misalnya fasilitas pendidikan, kesehatan, penerangan, dan hiburan.
  • Aturan adat yang terlalu mengekang.
2.Faktor penarik dari kota
  • Kesempatan kerja di kota lebih banyak, misalnya di sektor industri, perdagangan, bidang jasa, dan sebagainya.
  • Upah tenaga kerja lebih tinggi.
  • Kota memiliki kemudahan fasilitas, misalnya fasilitas pendidikan, kesehatan, hiburan, penerangan, dan transportasi.
  • Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya.
  • Tidak ada norma hukum mengikat di kota.
Urbanisasi akan menimbulkan dampak, baik di daerah pedesaan yang ditinggalkan maupun di kota yang dituju. Dampak fenomena urbanisasi adalah sebagai berikut.


1. Akibat negatif urbanisasi yang terjadi di desa antara lain :
  • Terjadi kekurangan tenaga muda karena pemuda banyak yang pindah ke kota untuk mencari pekerjaan,
  • Sulit mencari tenaga terdidik sebagai tenaga penggerak pembangunan sebab mereka yang mempunyai pendidikan cukup tinggi tidak mau  pulang ke desanya, sedangkan yang tinggal di desa sebagian besar hanyalah anak- anak dan orang tua,
  • Terhambatnya pembangunan di desa,
  • Produktivitas pertanian dan sumber-sumber penghasilan di daerah pedesaan makin menurun sebab kekurangan tenaga pengelola.
  • Aturan adat desa perlahan luntur.
2. Akibat negatif urbanisasi yang terjadi di kota antara lain :
  • Di bidang kependudukan, semakin meningkatnya kepadatan penduduk di kota,
  • Di bidang ekonomi, akibat kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh para urban sehingga meningkatnya pekerja kasar di kota, penghidupan semakin sulit, kesempatan kerja semakin sempit, dan jumlah pengangguran meningkat,
  • Di bidang sosial, perumahan makin sulit diperoleh sehingga timbul  golongan tunawisma (gelandangan), gubuk-gubuk liar, daerah pemukiman kumuh atau slum area, dan lingkungan kota menjadi kotor,
  • Di bidang transportasi, sering terjadi kemacetan lalu lintas terutama dijalan-jalan besar, meningkatnya kecelakaan lalu lintas, jumlah  transportasi umum tidak mencukupi jumlah penumpang,
  • Di bidang keamanan, meningkatnya angka kejahatan, seperti pencopetan, penodongan, pencurian, penipuan, dan perampokan.
Meskipun urbanisasi banyak membawa akibat negatif, ada juga akibat positifnya. Akibat positif urbanisasi bagi desa :
  • Mengurangi pengangguran di pedesaan,
  • Mengurangi kepadatan penduduk di desa,
  • Tertanamnya sifat dinamis masyarakat desa akibat pengaruh dan urban yang pulang ke desa, sehingga menunjang pembangunan desa.
Akibat positif urbanisasi bagi kota adalah dapat memperoleh tenaga kerja yang murah untuk pembangunan, terutama tenaga kerja kasar.

Usaha-usaha Mencegah atau Mengurangi UrbanisasiUpaya pemerintah untuk mencegah atau mengurangi terjadinya urbanisasi antara lain sebagai berikut :
  • Melaksanakan pembangunan secara desentralisasi, yaitu pembangunan yang merata atau menyebar berpusat pada daerah-daerah, misalnya pembangunan di Indonesia berpusat pada empat kota. seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang. Masing-masing daerah akan mengembangkan daerah sekitarnya contohnya, untuk daerah Jakarta dikenal dengan istilah Jabotabek, di Surabaya dikenal dengan istilah Gerbangkertasusila. Dengan demikian, penduduk desa yang ingin mencari pekerjaan tidak perlu ke kota besar.
  • Mengadakan modernisasi desa dengan program pembangunan.
  • Memperbanyak fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan, seperti fasilitas kesehatan, sekolah, tempat hiburan, dan transportasi.
  • Mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan melalui program keluarga berencana.
  • Meningkatkan perekonomian rakyat pedesaan, antara lain membangun irigasi, menggiatkan koperasi unit desa atau KUD
  • Meningkatkan keamanan di pedesaan dengan lehih mengaktifkan sistem keamanan lingkungan atau siskamling.
  • Mengeluarkan peraturan untuk mempersulit perpindahan penduduk desa ke kota, misalnya izin pindah ke kota sulit, Jakarta dinyatakan tertutup bagi pendatang baru.
Usaha-usaha untuk mengatasi akibat urbanisasi di kota besar sebagai berikut :
  • Menertibkan pemukiman kumuh, pembuangan sampah, dan air limbah.
  • Mengadakan penghijauan kota, yaitu mengadakan jalur hijau dan taman kota.
  • Memperluas pemukiman dengan membangun kota satelit, yaitu kota kecil di sekitar kota besar.
  • Menambah perumahan rakyat dengan membangun rumah murah, yaitu rumah susun, menambah sarana angkutan, jaringan listrik, air minum, dan  sebagainya.
  • Menciptakan kutub pertumbuhan baru.
BAB III
PENDAHULUAN 
Kesimpulan
 Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hamper sama (homogen) disuatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata pencaharian dari sektor pertanian (agraris). Sedangkan masyarakat kota ialah masyarakat yang tinggal di tengah-tengah kota, gaya hidup individual, jalan pikiran yang rasional dan tidak terikat oleh adat atau norma tertentu 
Meskipun banyak sekali perbedaan antara masyarakat desa dan kota, namun diantara kedua komponen tersebut memiliki hubungan yang signifikan, artinya kehidupan perekonomian di kota tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada pasokan tenaga atau barang dari desa, begitu juga sebaliknya.
  Daftar Pustaka 
https://geograph88.blogspot.com/2016/07/urbanisasi-faktor-dampak-dan-upaya.html 
soelaeman moenandar, desember 2011. Ilmu sosial dasar-teori dan konsep ilmu sosial. Bandung : pt refika aditama. 
http://subarkahandi3.blogspot.com/2016/01/perbedaan-antara-perkotaan-dan-pedesaan.html 
https://www.academia.edu/26166162/makalah_masyarakat_perkotaan_dan_masyarakat_pedesaan 
https://www.academia.edu/34698210/Perbedaan_Antara_Perkotaan_dan_Pedesaan


TUGAS 1_ILMU SOSIAL DASAR_PENDUDUK,MASYARAKAT,KEBUDAYAAN

BAB 1
PENDAHULUAN


Latar belakang
Di Indonesia terdapat berbagai macam budaya dan trasidisi di indonesia. Hampir di setiap daerah memiliki budayanya masing-masing. Damun di tengah era modernisasi sekarang mulai banyak masyarakat yang melupakan budaya dan tradisi-tradisi yang ada.
Banyaknya budaya asing yang masuk ke indonesia membuat beberapa perubahan baik dari segi budaya, tingkah laku, dan kebiasaan masyarakat diindonesia. Dan di sini kita akan membahas tentang masih relevankah kebudayaan lama indonesia di masa kini. Walaupun banyaknya budaya yang asing yang masuk keindonesia, tetapi masih banyak pula kebudayaan indonesia yang masih sering di terapkan baik sadar maupun tidak sadar secara langsung.
Rumusan masalah
a. Pengertian dari masyarakat,penduduk, kebudayaan? 
b. Pengaruh era modernisasi terhadap kebudayaan? 
c.  Apa saja masalah-masalah yang berhubungan dengan kebudayaan dan bagaimana cara mengatasinya?
d.  Kebudayaan apa saja yang masih diterapkan di indonesia?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Masyarakat dan Kebudayaan
           Masyarakat adalah sekelompok individu yang secara langsung atau tidak langsung saling berhubungan  sehingga merupakan sebuah satuan kehidupan yang berkaitan antara sesamanya dalam sebuah satuan kehidupan yang dimana mempunyai kebudayaan tersendiri, berbeda dari kebudayaan yang dipunyai  oleh masyarakat lain. Adapun cirinya antara lain :
a.Suatu masyarakat memiliki suatu sistem sosial keseluruhan
b.Para anggotanya memiliki tradisi budaya dan budaya yang sama.
        Budaya adalah suatu pola hidup yang tumbuh dan berkembang pada sekelompok manusia yang mengatur agar setiap individu mengerti apa yang harus dilakukan, dan untuk mengatur tingkah laku manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
adapun ciri-ciri suatu budaya adalah sebagai berikut:
·         Budaya dapat menyimbolkan suatu suku atau daerah tertentu. 
·         Budaya harus melalui proses belajar dan bukan suatu bawaan. 
·         Budaya bisa diwariskan dari generasi ke generasi. 
·         Budaya bisa disebarkan melalui komunikasi ke individu, kelompok, maupun ke generasi berikutnya. 
·         Budaya sifatnya dimanis karena dapat berubah dari waktu ke waktu. 
·         Budaya bersifat selektif dan menampilkan pengalaman dan pola tingkah laku manusia. 
·         Unsur-unsur budaya dapat saling berkaitan satu sama lainnya. 
·         Manusia cenderung mengklaim budayanya adalah yang terbaik. 
·         Budaya dapat berubah karena adanya proses globalisasi. 
sesuai dengan pengertian budaya, berikut ini adalah beberapa faktor tersebut:  
1. Faktor Pendorong Terjadinya Budaya 
  • Niat masyarakat untuk melestarikan budayanya. 
  • Adanya gererasi penerus yang mau meneruskan suatu budaya. 
  • Adanya rasa cinta terhadap budaya di dalam diri manusia. 
  • Keinginan masyarakat untuk menjaga kelestarian suatu budaya agar tidak hilang. 
  • Terjadinya perubahan lingkungan hidup yang mendukung berkembangnya suatu budaya. 
2. Faktor Penghambat Terjadinya Budaya 
  • Masuknya budaya asing yang kemudian menggeser eksistensi budaya lokal.
  • Masyarakat tidak memiliki keinginan untuk melestarikan suatu budaya.
  • Generasi penerus yang sudah tidak perduli dengan keberadaan suatu budaya.
  • Adanya anggapan bahwa budaya tertentu sudah kuno sehingga tidak ada keinginan untuk melestarikannya.

B.  Pengaruh era modernisasi terhadap kebudayaan indonesia 
Era modernisasi atau yang biasa lebih di kenal sebagai era globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa, hilangnya kepercayaan diri, gaya hidup yang kebarat-baratan, dan hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong. Hal tersebut terjadi karena tergerus oleh perkembanagn teknologi dan informasi yang canggih.Perubahan budaya dapat menyebakan perubahan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Perubahan budaya yang terjadi banyak dipengaruhi oleh modernisasi yang kemudian dapat menimbulkan gejala perubahan sosial. 
 1. Pengaruh Positif Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial- Budaya
 a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
         Tata nilai dan sikap yang berubah dari masyarakat dalam era modern di antaranya adalah pola pikir masyarakat yang makin logis dan rasional, pengambilan keputusan mulai menggunakan akal sehat, mulai meninggalkan perilaku yang berbau mistik dan takhayul serta sikap yang mulai mengedepankan prestasi, perubahan pola pikir bahwa banyak anak banyak rezeki mulai berubah ke keluarga kecil bahagia sejahtera.
  b. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
      Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang kehidupan membawa pengaruh positif dalam masyarakat. Dalam bidang pertanian, misalnya, perkembangan teknologi yang diterapkan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian. Selain keuntungan terhadap hasil produksi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mampu meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi. 
 c. Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi
Perubahan sosial-budaya yang terjadi karena penggunaan berbagai peralatan canggih di masa modernisasi memberikan manfaat yang sangat besar. Di antaranya adalah terjadi efektivitas dalam penggunaan pikiran, tenaga, ataupun waktu. Hal ini tentunya membuat segala kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan lebih mudah. 
 2. Pengaruh Negatif Modernisasi terhadap Perubahan Sosial-Budaya
 a.Westernisasi
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan nasionalisnya yang meniru atau melakukan aktivitas kebarat-baratan. Westernisasi dilakukan di antaranya dengan cara meniru gaya hidup bangsa Barat seperti Eropa dan Amerika. Bangsa Eropa dan Amerika dianggap sebagai bangsa yang modern sehingga banyak anggapan bahwa meniru mereka akan disebut modern. Padahal, gaya hidup dan perilaku bangsa Barat belum tentu sesuai dengan budaya kita. Westernisasi dapat dilihat dari cara berpakaian, cara mengisi waktu luang, dan sebagainya. Westernisasi tanpa disadari telah banyak dilakukan oleh masyarakat seperti gaya hidup yang bermewah-mewahan, gaya rambut kepirang-pirangan.   
 b. Demoralisasi 
Masyarakat mulai meninggalkan nilai dan norma sosial mereka. Nilai dan norma sosial yang memudar dalam masyarakat menyebabkan munculnya dekadensi moral atau demoralisasi. Dekadensi moral atau demoralisasi adalah menurunnya atau merosotnya akhlak atau moral seseorang yang ditunjukkan dari perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Demoralisasi yang banyak kita jumpai saat ini diantaranya adalah pembun*han, pencurian, korupsi, dan sebagainya. Akibat dari demoralisasi selanjutnya adalah meningkatnya kriminalitas dalam masyarakat.
 c. Individualisme yang Makin Tinggi
Individualisme bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang lain. Banyak sikap individualis yang berkembang di sekitar kita di antaranya adalah menggunakan mobilephone tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya.Lalu, bagaimana cara menyikapi budaya asing yang sebaiknya harus dilakukan?, berikut beberapa tips dan cara selengkapnya untuk anda.1.      Bersikap Teliti dan Kritis2.      Memperluas Ilmu Pengetahuan3.      Menyesuaikan Dengan Norma Indonesia4.      Menanamkan Kecintaan Negeri5.      Meningkatkan Keimanan dan Takwa6.      Bersikap Moderat7.      Menanamkan dan Mengamalkan Nilai Pancasila8.      Bersikap Selektif9.      Menjaga Nasionalisme10.  Melakukan Deregulasi dan Debirokrasi  

C. Kebudayaan lama  yang masih di terapkan di indonesia
Banyaknya budaya asing yang masuk ke indonesia membuat beberapa perubahan baik dari segi budaya, tingkah laku, dan kebiasaan masyarakat diindonesia.
Walaupun banyaknya budaya yang asing yang masuk keindonesia, tetapi masih banyak pula kebudayaan indonesia yang masih sering di terapkan baik sadar maupun tidak sadar secara langsung.  Berikut beberapa contoh budaya yang masih di terapkan di indonesia.
 1. Sunatan di Aceh
sunatan di aceh
 Biaya sunatan di Aceh bisa buat modal kawin di Jakarta, lho Bagi masyarakat urban, sunatan buat anak biasanya digelar secara sederhana. Pagi anak diantar ke rumah sakit untuk dikhitan, sorenya bikin syukuran dan bagi-bagi makanan di lingkungan rumah lalu sudah.  Tapi buat masyarakat yang masih memegang teguh tradisi, sunatan dilakukan dengan prosesi yang panjang dan membutuhkan biaya yang tak sedikit. Contohnya tradisi sunatan di Aceh yang prosesinya dimulai tiga hari sebelum si anak disunat. Di Aceh, walah hanya satu anak yang sunatan, seluruh warga desa bergerak. Prosesi sunatan di Aceh full aturan adat dari konsep pakaian hingga makanan.Walhasil, biaya penyelenggaraannya pun cukup besar.

2. Mitoni
mitoni
Nah, para orang tua Jawa, siapin dana persalinan sekalian mitoni ya, jangan lupa Mitoni adalah upacara mempersiapkan kelahiran bayi saat usia kehamilan 7 bulan. Upacara adat Jawa ini lekat dengan budaya Islam. Jika diselenggarakan dengan adat Jawa utuh, prosesi mitoni membutuhkan seharian penuh dan biaya yang relatif besar. Upacara ini mirip-mirip dengan pernikahan Jawa, ada sungkeman dan siraman. Keluarga yang menggelar upacara ini juga harus mengundang tetangga dan kenalan untuk ikut mendoakan si jabang bayi.
 
 3. Rambu Solo
rambu solo  
Jangan salah ya, rambu solo yang satu ini bukan rambu lalu lintas dari Kota Solo.
 Tradisi mengantar kepergian jenazah di Toraja ini menjadi daya tarik wisata Sulawesi. Sebab, upacaranya digelar secara rumit tapi menarik. Rambu Solo wajib digelar masyarakat asli Toraja. Jika salah seorang keluarga meninggal tapi belum digelar Rambu Solo, jenzahnya akan diperlakukan seperti orang sakit. Dia bakal diberi makan-minum, ditidurkan di ranjang, dan bahkan diajak mengobrol. Saking besarnya biaya Rambu Solo, banyak warga Toraja yang harus menunggu hingga berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun untuk melaksanakannya. Sebab, mereka harus mengumpulkan uang dulu sampai cukup untuk membayar seluruh prosesi yang bisa mencaapai ratusan juta rupiah. 

4. Tiwah
tiwah

 Sementara Toraja punya Rambu Solo, warga Dayak di Kalimantan punya Tiwah. Tradisi ini digelar untuk menyucikan jiwa orang yang telah meninggal agar diterima di surga. Sama seperti masyarakat Toraja, komunitas Dayak juga harus menabung lama untuk menyelenggarakan tradisi yang digelar non-stop selama sebulan ini. Biaya untuk menyelenggarakan Tiwah puluhan hingga ratusan juta rupiah. Tapi biasanya warga setempat ikut mengumpulkan sumbangan bagi keluarga yang akan menyelenggarakannya.

5. Ngaben
ngaben
Ngaben jadi daya tarik wisatawan asing di Bali. Kalau ada tiketnya bisa balik modal kali ya. hehehe Ngaben adalah tradisi pembakaran jenazah di Bali. Tradisi di Indonesia yang masih dilestarikan ini bisa menyedot dana puluhan hingga ratusan juta rupiah. Dulu Ngaben digelar secara perseorangan. Artinya bila seorang anggota keluarga meninggal, maka keluarganya akan menggelar Ngaben agar jiwanya tenang. Tapi sekarang warga Bali lebih sering menyelenggarakan Ngaben secara bersama-sama. Sebab, biaya penyelenggaraan bisa ditanggung bersama. Sementara menanti barengan, jenazah keluarga tersebut akan dikubur atau disimpan di dalam rumah hingga Ngaben tiba.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan 
Cara menyikapi budaya asing harus disikapi secara bijaksana sebab akan sangat berpengaruh dengan perilaku dan juga budaya masyarakat Indonesia sebab bisa memberikan banyak manfaat untuk kemajuan. Namun, sebagai bangsa Indonesia kita juga tidak boleh lengah dengan era keterbukaan dan juga kebebasan tersebut sebab nantinya bisa menimbulkan dampak negatif yang merusak budaya sendiri. Menolak budaya asing juga bukan langkah tepat untuk dilakukan namun tetap dibutuhkan kepintaran dalam menyaringnya sebab jati diri sebagai masyarakat Indonesia tetap harus tertanam dengan kuat dan harus bisa terus meningkatkan nilai dari keagamaan.
 
DAFTAR PUSTAKA 
http://adityamahfuzha.blogspot.com/2016/05/budaya-indonesia-dalam-modernisasi.html 
https://dosenpsikologi.com/cara-menyikapi-budaya-asing 
https://www.moneysmart.id/5-tradisi-yang-masih-berlaku-di-indonesia-meski-butuh-banyak-biaya/ 



TUGAS 1_HUKUM INDUSTRI

HUKUM INDUSTRI Hukum industri adalah cabang dari Undang-Undang yang berhubungan dengan tiga setentitas berbeda namun saling berkaita...