BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam konteks kali ini tentang masyarakat pedesaan dan perkotaan
sebelumnya sudah pernah saya bahas di halaman sebelumnya. Jadi saya hanya akan
sedikit mengulas lagi tentang bagaimana kehidupan masyarakat di desa dan di
perkotaan. Mungkin seperti yang kita ketahui kebanyakan orang berpendapat bahwa
pedesaan memiliki standar kehidupan yang lebih minim di banding dengan
masyarakat perkotaan dari segi pendidikan, ekonomi dan lain-lain. Tetapi selain
itu masyarakat pedesaan juga memiliki kelebihannya tersendiri dibandingkan
dengan masyarakat perkotaan. Misal dari segi pergaulan dan kehidupan sekitar
masyarakat pedesaan lebih sering bergotong royong dan lebih peduli terhadap
sesama. Tidak seperti di perkotaan karena daya persaingan yang lebih ketat
mereka lebih cenderung mementingkan kepentingan individu masing-masing.
BAB
II
ISI
A.
perbedaan masyarakat desa dan masyarakat
perkotaan
pada kehidupan masyarakat modern seperti sekarang ini sering dibedakan
antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan dalam bentuk “rural community” dan “urban community”. Karakteristik
masyarakat desa dan kota bisa begitu berbeda akibat adanya beberapa perbedaan
signifikan terkait cara hidup sehari-hari dan sistem sosialnya. Ada ciri-ciri
yang bisa dijadikan sebagai pembeda antara masyarakat yang tinggal di desa
dengan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan seperti yang dijelaskan oleh
Soekanto (1982: 149) antara lain adalah:
- Kehidupan Keagamaan
- Kemandirian
- Pembagian Kerja
- Peluang Memperoleh Pekerjaan
- Jalan Pikiran
- Perubahan Sosial
- Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat
kota.
- Magnet kehidupan di perkotaan masih tinggi yang
pada akhirnya menyebabkan bertambahnya penduduk di kota yang berasal dari
desa.
- Daerah yang termasuk pusat pemerintahan atau ibu
kota, seperti Jakarta.
- Letak kota tersebut yang sangat strategis untuk
usaha-usaha perdagangan atau perniagaan, misalnya kota pelabuhan atau kota
yang letaknya dekat pada sumber-sumber bahan mentah.
- Banyaknya ragam industri di daerah itu, yang
menyediakan barang maupun jasa.
Kecenderungan bagi masyarakat desa
mengarah pada kehidupan agamis dan religius, sedangkan orang-orang kota lebih
mengarah pada kehidupan duniawi.
Pada masyarakat kota, individu biasanya
tidak terlalu bergantung pada orang lain sedangkan di desa, antar warga biasanya
memiliki hubungan yang erat karena satu sama lain sering bergantung dalam
berbagai hal dan kegiatan
Di kota, pembagian kerja lebih tegas dan jelas sehingga antar
profesi memiliki garis batas yang nyata dan hubungan yang terjalin antar
profesi lebih profesional.
Dengan adanya
sistem pembagian kerja yang tegas, maka kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan
lebih banyak pada masyarakat kota dibandingkan warga pedesaan.
Dalam pola pikir
secara rasional dan profesional pada masyarakat yang tinggal di perkotaan, ada
kemungkinan terjadi sebuah interaksi yang didasarkan pada kepentingan bersama.
Di kota, perubahan
sosial lebih cepat terjadi dibandingkan di desa karena masyarakat kota yang
datang dari berbagai latar belakang cenderung lebih terbuka dengan perubahan
BAB III
PENUTUP
Jika saya diberikan pilihan untuk memilih ingin menjadi masyarakat
pedesaan atau ingin menjadi masyarakat perkotaan.
Untuk kehidupan sekarang saya lebih memilih menjadi masyarakat perkotaan
karena di perkotaan memiliki segala hal yang lebih menunjang dan mendukung untuk dapat mencapai cita-cita saya dari mulai
pendidikkan, teknologi maupun pekerjaan. Walaupun kehidupan di perkotaan lebih
berat dan lebih banyak tantangan dari mulai kejahatan hingga persaingan untuk
mendapatkan sesuatu dengan kerja keras.
Dan jika saya sudah tua nanti saya akan lebih memilih menjadi masyarakat
pedesaan. karena setelah sekian lama bekerja keras untuk mendapakan hasil yang
saya inginkan di perkotaan saya ingin menikmati hasil kerja keras saya dan
menghabiskan hari-hari saya dengan penuh ketenangan di pedesaan yang jauh dari
keramaian dan berbagai hal yang hanya ada pada pedesaan.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar